Rabu, 14 September 2016

Final Control Element (Bag. 3) Actuator

Aktuator adalah sebuah alat yang mengubah tenaga listrik atau fluida menjadi gerakan mekanis untuk membuka/menutup atau mengontrol sebuah valve. Ada dua cara yang umum dilakukan untuk menggerakkan sebuah valve, yaitu:
Manual, menggunakan handwheel  untuk jenis gate dan globe valve, sementara handlever digunakan pada ball dan butterfly valve. Valve dengan penggerak manual harganya lebih murah dibandingkan valve dengan actuator.
Automaticmenggunakan actuator Berdasarkan sumber tenaganya penggunaan actuator dibagi lagi ke dalam 3 (tiga) kelompok yaitu: pneumatic, electric, dan hydraulic
Aktuator secara dasar mempunyai aksi sebagai berikut :
·Direct Action / Fail Open (FO) / Air-To-Close (ATC) Aktuator yang akan terbuka (open) bilamana driving power gagal (fail). Lalu pegas yang terpasang akan mendorong posisi normal.
·Reverse Action / Fail Close (FC) / Air-To-Open (ATO) Aktuator yang akan tertutup (Close) bilamana driving power gagal (fail). Lalu pegas yang terpasang akan mendorong posisi tutup.

1. Elektrik Actuator
       Digunakan pada aplikasi dimana tidak tersedia air compressor. Komponen utamanya adalah sebuah motor listrik yang memutar gear maju/mundur agar stem bergerak. Dilengkapi dengan handwheel agar operator dapat membuka/menutup valve secara manual. Pada awalnya electric actuator hanya didesain untuk aplikasi on/off. Namun saat ini sudah dilengkapi dengan kontrol motor yang  lebih maju, sehingga dapat dipakai pada aplikasi throttling, serta dikombinasikan dengan spring (pegas) hingga mempunyai fail-safe mode. Actuator jenis ini tidak boleh digunakan di area rawan ledakan dan mengandung gas (hazardous area).
Dari gerak actuator terdapat dua jenis dari elektrik actuator meliputi :

1.1. Solenoid Valve
            Solenoid valve merupakan katup yang dikendalikan dengan arus listrik baik AC maupun DC melalui kumparan / selenoida. Solenoid valve akan bekerja bila kumparan/coil mendapatkan tegangan kemudian diubah menjadi magnet untuk menarik pluger agar dapat bergerak merubah posisi valve, arus listrik yang sesuai dengan tegangan kerja(kebanyakan tegangan kerja solenoid valve adalah 100/200VAC dan kebanyakan tegangan kerja pada tegangan DC adalah 12/24VDC). Solenoid valve ini merupakan elemen kontrol yang paling sering digunakan dalam sistem fluida air. Khusus nya penggunaan pada diameter pipa dengan volume/debit yang kecil. Biasa digunakan pada nozel fire fighting system.



1.2. Motor valve
Motor valve atau sering disebut servo valve merupakan suatu rangkaian control valve yang meliputi beberapa bagian, motor sebagai penggerak utama, gearbox sebagai induksi gerak dan positioner/potensiometer sebagai acuan feedback valve. Adapun motor yang sering digunakan sebagai elektrik actuator meliputi :
-       Motor Stepper
-       Motor DC
-       Brushless DC-Motor
-       Motor Induksi
-       Motor sinkron

2. Pnuematic Actuator
Actuator ini paling banyak dipakai di industri dan dapat dikelompokkan menjadi pneumatic diaphragm dan pneumatic piston. Actuatorjenis ini memanfaatkan sumber angin bertekanan yang dihasilkan oleh air compressor untuk mendorong valve stem bergerak membuka atau menutup.
Terdapat beberapa jenis untuk pneumatic actuator meliputi :

2.1. Spring and Diaphragm actuators



2.2. Piston or Cylinder actuators



2.3. Rack and Pinion Actuators



3. Hydrolic Actuator
Actuator jenis ini paling sedikit aplikasinya di lapangan; digunakan untuk menggerakkan valve berukuran sangat besar yang membutuhkan daya dorong besar (misal: valve pada main steam line, Main valve cycle water system). Actuator ini memperoleh sumber tenaga dari sebuah pompa untuk mengalirkan minyak hydraulic sebagai media bertekanan dan sedikit banyak memiliki kesamaan dengan jenis pneumatic.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar