Cara kerja dari alat ini diperlihatkan pada gambar,
Jika tekanan input pada meter body naik, maka pada batang torsi (torque rod)
akan terjadi kenaikan torsi. Primary beam yang dihubungkan langsung ke batang
torsi mengakibatkan buffle (flapper) menutup nozzle. Pada nozzle terjadi
tekanan balik, tekanan balik dari nozzle ini diperkuat oleh amplifier (pilot
relay) dan relay output akan mengirimkan sinyal yang telah diperkuat ke
receiver (receiver bellows) ataupun instrument lainnya berupa optional external
devices. Dalam waktu yang sama, tekanan balik ini juga masuk ke feedback
capsul. Kenaikan tekanan output dalam feedback capsul memberikan gaya feedback
ke secondary beam, dan melalui span rider, gaya tersebut menekan primary beam
untuk menggerakkan buffle menjauhi nozzle.
Dalam umpan balik loop tertutup akan terjadi gaya
perlawanan untuk menghambat / melawan gaya akibat tekanan balik dari nozzle.
Pada akhirnya tekanan sinyal output akan sebanding dengan nilai proses variable
yang diukur.
Adapun Jenis-jenis
pneumatic transmitter sebagai berikut,
a.
Differential
Pressure Type Flow Transmitter
b.
Pressure
Transmitter (Gauge Pressure)
c.
Liquid
Level Transmitter (Gauge Pressure)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar