Jumat, 09 September 2016

Transmitter


Cara kerja dari alat ini diperlihatkan pada gambar, Jika tekanan input pada meter body naik, maka pada batang torsi (torque rod) akan terjadi kenaikan torsi. Primary beam yang dihubungkan langsung ke batang torsi mengakibatkan buffle (flapper) menutup nozzle. Pada nozzle terjadi tekanan balik, tekanan balik dari nozzle ini diperkuat oleh amplifier (pilot relay) dan relay output akan mengirimkan sinyal yang telah diperkuat ke receiver (receiver bellows) ataupun instrument lainnya berupa optional external devices. Dalam waktu yang sama, tekanan balik ini juga masuk ke feedback capsul. Kenaikan tekanan output dalam feedback capsul memberikan gaya feedback ke secondary beam, dan melalui span rider, gaya tersebut menekan primary beam untuk menggerakkan buffle menjauhi nozzle.
Dalam umpan balik loop tertutup akan terjadi gaya perlawanan untuk menghambat / melawan gaya akibat tekanan balik dari nozzle. Pada akhirnya tekanan sinyal output akan sebanding dengan nilai proses variable yang diukur.


Adapun Jenis-jenis pneumatic transmitter sebagai berikut,
a.    Differential Pressure Type Flow Transmitter


b.    Pressure Transmitter (Gauge Pressure)


c.    Liquid Level Transmitter (Gauge Pressure)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar