b. System Control berbasis Computer
Penerapan computer dalam industri pertama dipasang pada stasiun
pembangkit tenaga listrik untuk monitoring plant. Penemuan ini memberikan kemampuan
data acquisition yang sebelumnya tidak ada, dan membebaskan operator dari
pengoperasian plant berupa pengambilan dan penyimpanan data yang selama ini
berulang dilakukan oleh operator. Penerapan ini masih menggunakan sistem
control analog elektronik sebagai controller utama. Komputer difungsikan
sebagai supervisory dimana menggunakan data masukan yang tersedia untuk menghitung
setpoint control yang menghasilkan kondisi operasi yang efisien, selanjutnya
setpoint ini dikirim ke controller analog yang berfungsi sebagai pengontrol
loop tertutup. Kemampuan supervisory computer dalam mengambil, memperagakan dan
menyimpan data yang dibutuhkan operator dapat memperbaiki pengoperasian pabrik
dan menghasilkan nilai ekonomi yang optimum.
Tahap
selanjutnya evolusi sistem kontrol computer pada proses adalah penggunaan computer
pada loop control utama, biasa disebut Direct
Digital Control (DDC). Dalam pendekatan ini, pengukuran proses dilakukan
computer secara langsung, computer menghitung keluaran kontrolnya, kemudian
mengirimkan keluaran tersebut secara langsung ke alat penggerak (final
element).
Sistem Kontrol Direct Digital Control |
Untuk
keamanan, sistem kontrol analog elektronik masih disediakan, untuk menjamin proses
tetap berjalan meskipun computer mengalami kegagalan (failure). Ini disebabkan
karena pada awal sistem DDC masih terdapat masalah kehandalan perangkat keras
computer. Meskipun ada masalah tersebut, ternyata sistem kontrol digital
mempunyai kemampuan jauh lebih besar dari sistem kontrol analog dalam hal penalaan
(tuning) parameter dan set point. Algoritma control yang rumit dapat diterapkan
untuk memperbaiki pengoperasian plant, dan tuning parameter loop control dapat
diset secara adaptif (self tuning) mengikuti perubahan kondisisi operasi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar